Minggu, 20 Januari 2013

MANAJEMEN PEMASARAN

PERAN PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN DAN MASYARAKAT
ü  Pengertian Pemasaran
Peran manajer pemasaran dalam perusahaan berkaitan dengan jenjang manajerialnya. Yakni jenjang korporet, jenjangunit bisnis strategik, dan jenjang operasional atau fungsional. Perusahaan yang berharap dapat berhasil perlu memfokuskan pada pemasaran. Filosofi seperti ini disebut Konsep Pemasaran yang sangat membantu perusahaan mencapai tujuannya dengan mengutamakan kepuasan konsumen melalui koordinasi dan integrasi antara bidang pemasaran dengan bidang kegiatan lainnya. Manajer pemasaran harus bekerja dengan banyak bidang lain dalam perusahaan yang satu sama lain beruntung dan mendukung dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Kegiatan-kegiatan pemasaran juga perlu dikoordinasi dengan faktor-faktor lingkungan yang sebagian besar berada di luar kontrol perusahaan. Ini berarti bahwa perusahaan perlu lebih banyak mengarahkan karyawan melakukan kegiatan-kegiatan pemasaran yang etis atau tidak bertentangan dengan norma lingkungan, dan produk-produknya memang aman sebelum diluncurkan. Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan keputusan tentang produk diintegrasikan dengan keputusan-keputusan menyangkut harga, distribusi dan promosi. Keempat instrument pemasaran tersebut, yaitu produk harga, distribusi dan promosi, dikenal dengan istilah bauran pemasaran.
PROSES MANAJEMEN PEMASARAN DAN STRATEGI PEMASARAN
ü  Tugas-tugas Manajemen Pemasaran
Proses manajemen pemasaran dibahas menurut tahapnya yang bermula dari penganalisisan pasar sampai dengan pengendalian pemasaran. Secara spesifik strategi dan perumusan strategi pemasaran diuraikan untuk memperjelas langkah-langkah penting yang harus dilakukan oleh seorang manajer pemasaran.
SEGMENTASI PASAR, PENENTUAN SASARAN PASAR, DAN PEMOSISIAN
ü  Pasar dan Penggolongannya
Segmentasi pasar merupakan upaya untuk mengidentifikasikan kelompok konsumen dengan cara mengelompokkan konsumen ke dalam kelompok-kelompok yang kebutuhan dan keinginannya serupa. Pengelompokkan yang dilakukan dapat menggunakan basis yang berbeda seperti faktor demografis, geografis, faktor demografis pribadi, faktor psikografis dan keperilakuan. Konsep tentang segmentasi pasar berkaitan dengan pembedaan produk dalam hal kesamaa pasar sasarannya meskipun focus kedua konsep tersebut berbeda.
Upaya untuk mensegmentasikan pasar akan menciptakan kelompok-kelompok pasar yang memiliki karakteristik berbeda. Upaya tersebut harus diikuti dengan upaya untuk menentukan pasar sasaran di antara segmen-segmen pasar yang telah diidentifikasi. Untuk itu, lima persyaratan harus dipenuhi, yaitu bahwa segmen pasar tersebut dapat diukur, dapat dimasuki, cukup besar, dapat dibedakan, dan dapat ditindaklanjuti. Adapaun strategi yang dapat ditempuh untuk menentukan pasar sasaran adalah undifferentiated marketing, differentiated marketing dan concentrated marketing. Tiga macam pola preferensi pasar dapat dijadikan acangan untuk memposisikan produk-produk perusahaan ke pasar sasaran yang diinginkan. Strategi yang ditempuh dalam pemosisian produk ini antara lain adalah strategi pemosisian kembali dan strategi perluasan merek.
PERILAKU KONSUMEN
ü  Perilaku Konsumen : Deskripsi dan Model
Pemahaman perilaku konsumen baik konsumen akhir maupun pembeli industrial adalah sanga penting bagi pemasar. Keputusan konsumen dalam pembeliannya ditempuh melalu suatu proses, mulai dari pengenalan masalah, pencarian informasi, pengevaluasi alternative, pengambilan keputusan beli, sampai pada evaluasi pasca beli. Proses keputusan tersebut dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, baik yang ada pada diri konsumen, seperti persepsi, pembelajaran, sikap dan keyakinan, motivasi, kepribadian, pengalaman, dan konsep diri, maupun faktor-faktor yang berasal dari  lingkungan, sperti budaya, sub-budaya, kelas sosial, kelompok referensi, keluarga, faktor situasional, nilai, norma, dan peran sosial, serta bauran pemasaran. Proses keputusan tersebut didasarkan pada sifat-sifat konsumen yang rasional.
ü  Dalam pasar industrial, keputusan pembeliannya diambil juga melalui suatu proses, yaitu
1.      Mengenali masalah (kebutuhan),
2.      Menentukan karakteristik produk dan jumlah yang diperlukan,
3.      Mendeskripsikan spesifikasi produk dengan tapat dan kebutuhan kritisnya,
4.      Mencari dan menentukan kualifikasi sumber-sumber yang potensial,
5.      Menerima dan menganalisis usulan,
6.      Mengevaluasi usulan dan menyeleksi pemasok
7.      Memilih dan melakukan pemesanan, dan
8.      Mengadakan umpan-balik kinerja dan evaluasi
Sedangkan situasi pembeliannya dapat digolongkan ke dalam tiga macam yaitu : pembelian tugas baru, pembelian ulang, dan pembelian ulang langsung. Setiap pembeli industrial mempunyai pilihan pendekatan dalam pembeliannya, diantaranya adalah inspeksi, penyampelan, deskripsi dan kontrak dengan negosiasi.
Motif utama dalam pembahasan perilaku beli konsumen maupun industrial dalah memahami proses keputusan tersebut, di samping perusahaan harus mempunyai posisi yang baik untuk memberikan informasi yang tepat kepada konsumen yang tepat pada waktu yang tepat. Model perilaku konsumen tersebut sangat membantu untuk mengarahkan kegiatan pemasaran agar dapat melayani konsumen maupun pembeli industrial secara lebih baik.
PENGELOLAAN PRODUK DAN PENGEMBANGAN PRODUK BARU
ü  Pengertian dan Penggolongan produk
Pengelolaan produk yang ada didasarkan pada dikotomi arti produk, yaitu produk konsumen dan produk industrial, serta memfokuskan pada strateginya. Bagaimanapun juga konsep tentang bauran pemasaran yang pernah diuraikan di bab terdahulu dikaitkan dalam pengelolaan produk ini. Ekspansi dan kontraksi bauran produk, baik dari sisi lini produk maupun sisi jenis produk, menjadi bagian dari pengelolaan produk yang ada agar menciptakan efisiensi penawaran kepada konsumen.
Pengembangan produk baru telah diuraikan sebagai aktivitas yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan secara terus-menerus. Ini disebabkan oleh adanya daur hidup produk dari saat produk itu diperkenalkan sampai pada saat prosuk baru ini akan menjaga eksistensi produk perusahaan di pasaran. Tahap-tahap yang perlu dilalui dalam pengembangan produk baru adalah tahap pencarian dan penyaringan ide tentang produk baru, tahap analisis bisnis, tahap pengembangan dan pengujian tahap pemasaran serta tahap komersialisasi.
DAUR HIDUP PRODUK
ü  Peranan Daur Hidup Produk dalam Strategi Pemasaran
Daur hidup produk dapat memberikan indikasi tentang perkembangan suatu produk yang dapat diterima oleh konsumen. Ukuran yang menunjukkan perkembangan tersebut adalah tingkat penjualan produk, di samping juga tingkat keuntungan. Daur hidup produk yang dapat dilalui oleh suatu produk secara normal meliputi empat tahap, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan, dan tahap penurunan.
Atas dasar kondisi pada masing-masing tahap tersebut perusahaan dapat menyusun strategi pemasaran yang sesuai. Perbedaan setiap tahap dalam daur hidup produk itu memerlukan strategi pemasaran yang berbeda pula. Strategi pemasaran yang dikembangkan didasarkan pada variabel bauran pemasaran dengan penekanan khusus pada salah satu variabel tertentu. Pada tahap perkenalan lebih diutamakan promosi, pada tahap pertumbuhan lebih diutamakan distribusi, pada tahap kedewasaan lebih diutamakan harga, dan pada tahap penurunan lebih diutamakan pengurangan biaya.
STRATEGI PENETAPAN HARGA
ü  Harga : Pengertian dan Penetapannya
Pengertian harga adalah sangat penting dan menjadi titik awal bahasan ini. Kemudian diuraikan berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan suatu tingkat harga. Faktor- faktor tersebut meliputi
1.      Kondisi perekonomian,
2.      Penawaran dan permintaan,
3.      Elastisitas permiantaan,
4.      Persaingan,
5.      Biaya,
6.      Tujuan manajer, dan
7.      Pengawasan pemerintah. Besarnya pengaruh masing-masing faktor-faktor tidak selalu sama bergantung pada kondisi yang sedang berlaku.


Setelah berbagai faktor dipertimbangkan maka harga dapat ditentukan melalui suatu proses yang terdiri atas  Sembilan tahap, yaitu :
1.      Menentukan tujuan penetapan harga,
2.      Memperkirakan permintaan untuk barang tersebut dan elastisitas harganya,
3.      Mengantisipasi reaksi dalam persaingan,
4.      Mengantisipasi pangsa pasar yang dapat diharapkan,
5.      Memilih strategi harga untuk mencapai pasar sasaran,
6.      Mempertimbangkan kebijakan pemasaran perusahaan,
7.      Memilih metode penghitungan harga,
8.      Menetapkan tingkat harga, dan
9.      Menyesuaikan struktur harga terhadap variasi dalam permintaan dan biaya di masing-masing segmen pasar. Berbagai contoh diberikan untuk memperjelas bahasan yang dimaksud.
Di bagian akhir bab ini dibahas ditambahkan dua bahasan praktis dengan contohnya, yaitu: (1) penentuan harga dasar dan laba yang diharapkan, dan (2) penetapan harga dasar dalam kondisi yang tidak pasti. Ini dimaksudkan, khususnya butir ke dua, untuk memberikan gambaran bahwa tidak semua kondisi yang dihadapi selalu bersifat pasti. Oleh karena itu, penetapan harga dalam berbagai alternatif tingkat harga perlu dilakukan untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan.
STRATEGI DISTRIBUSI
ü  Pengertian Saluran Distribusi
Alasan –alasan yang menguntungkan untuk digunakannya perantara dalam saluran distribusi, mendorong produsen untuk mengembangkan saluran distirbusi tidak langsung meskipun saluran, distribusi langsung  juga diperlukan dalam kondisi tertentu.
Perantara yang digunakan dalam saluran distribusi dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu perantara pedagang dan perantara agen. Masing-masing golongan dapat dibedakan lagi, yaitu perantara pedagang mencakup pedagang besar dan pengecer, sedangkan perantara agen mencakup agen penunjang dan agen pelengkap. Digunakan atau tidak digunakannya perantara tersebut telah memberikan berbagai pilihan alternatif distribusi, yaitu saluran distribusi untuk barang konsumen, baik saluran panjang atau tidak langsung maupun saluran pendek atau saluran langsung, dan saluran distribusi untuk barang industrial yang juga dapat berupa saluran panjang atau tidak langsung  maupun saluran pendek atau  langsung.
Dalam pemilihan saluran distribusi, produsen perlu mempertimbangkan berbagai faktor, seperti pertimbangan pasar, pertimbangan barang, pertimbangan perusahaan, dan pertimbangan perantara. Sedangkan untuk menentukan banyaknya penyalur, produsen mempunyai tiga alternatif pilihan, yaitu distribusi intensif dengan banyak penyalur pada tingkat pengecer, distribusi selektif dengan sedikit penyalur, dan distribusi eksklusif dengan satu penyalur yang langsung melayani pelanggan. Jika produsen sudah menentukan untuk menggunakan penyalur maka diperlukan pemilihan dan pengendalian saluran distribusi dengan mempertimbangkan biayanya.
Penentuan saluran distribusi bukanlah keputusan yang sederhana karena banyak hal yang harus dipertimbangkan. Oleh karena itu, model keputusan distribusi dan strategi distribusi perlu dirumuskan secara cermat. Dalam buku ini dijelaskan adanya lima alternatif strategi distribusi untuk produk baru. Untuk menentukan alternatif mana yang dianggap terbaik, dapatlah digunakan penghitungan secara kuantitatif, yaitu dengan menggunakan metode nilai faktor tertimbang.
STRATEGI PROMOSI DAN PERIKLANAN
ü  Pengertian Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran menjadi topik awal bahasan mengingat perannya sebagai  dasar bagi kegiatan-kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan. Kegiatan-kegiatan promosi itu disebut juga bauran promosi, meliputi periklanan, penjualan tatap muka, promosi penjualan, hubungan masyarakat, publisitas, dan pemasaran langsung. Dari ke-6 kegiatan tersebut, bahasan yang terbanyak ditujukan pada kegiatan periklanan.
Rencana promosi, kemudian diadopsi untuk rencana periklanan, juga dibahas, meliputi delapan tahap, yaitu :
1.      Penentuan tujuan promosi,
2.      Pengidentifikasian pasar sasaran,
3.      Penyusunan anggaran,
4.      Pemilihan pesan,
5.      Penentuan bauran promosi,
6.      Pemilihan bauran media
7.      Pengukuran efektivitas, dan
8.      Pengendalian dan pemodifikasian kampanye promosi.
Beberapa tahap, khususnya tahap penyusunan anggaran dan tahap pemilihan media dibahas secara lebih detail disertai contoh penerepan dengan menggunakan model kuantitaif seperti linear programming.
Kerangka AIDA dan Model Hierarki Pengaruh dapat dijadikan acuan untuk mengidentifikasi seberapa efektif suatu kampanye promosi atau periklanan itu dapat dicapai; pada akhirnya bermuara dalam bentuk pendorongan atau pembangkitan pembelian oleh konsumen. Konsumen akhir atau konsumen perdagangan seperti pengecer, akan menentukan strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan, apakah strategi menarik atau strategi mendorong.

http://lawlightmark.blogspot.com/2010/04/manajemen-pemasaran.html