Jumat, 29 Juni 2012

PENDAPAT TENTANG SOFTSKILL



Pendapat saya tentang softskill dari semester 1 sampai semester sekarang (6) adalah :
1.      Softkill ILMU BUDAYA DASAR adalah softskill yang pertama kali saya dapat di semester pertama ini, menurut saya softskill mengenai ILMU BUDAYA DASAR ini sangat memberikan pengetahuan yang luas untuk saya, mengerti asal usul budaya dan di softskill ini saya juga mendapat pengetahuan tentang sosiologi manusia.
2.      Softskill BAHASA INGGRIS 2 adalah softskill kedua yang saya dapat pada semester 2, pada mata kuliah ini benar-benar mengembangkan pengetahuan saya tentang bahasa asing terutama bahasa inggris, saya dapat lebih memahami arti atau pengejaan bahasa asing ini.
3.      Softskill EKONOMI KOPERASI adalah softskill ketiga yang saya dapat pada semester 3, pada mata kuliah kali ini saya dapat mengetahui cara membuat jurnal itu seperti apa, dan saya juga dapat mengetahui perkembangan-perkembangan ekonomi di Negara saya sendiri.
4.      Softskill PENDIDIKAN KEWARDANEGARAAN, pada softskill ini saya sangat diberikan kebebasan untuk berpendapat, serta saya juga mengetahui aturan-aturan Negara pada jaman terdahulu, dan sofskill ini pun juga mengharuskan saya untuk membuka dan membaca perundang-undangan Negara saya.
5.      Softskill PERILAKU KONSUMEN, saya berada di jurusan ekonomi manajemen dengan mendapat mata kuliah ini juga mengajarkan saya bagaimana perilaku konsumen yang baik, kehidupan berekonomi, dan mengembangkan ekonomi yang baik pula
6.      Softskill yang saat ini sedang saya ambil di semester ini adalah BAHASA INDONESIA 2, dimana softskill ini mengembangkan pengetahuan bahasa Indonesia, asal usul bahasa, saya  juga bisa mengetahui perkembangan-perkembangan bahasa, apa yang mempengaruhi bahasa, apabila tidak ada softskill ini mungkin saya tidak akan perduli dengan apa yang terjadi pada bahasa sekarang ini.

Demikian pendapat yang bisa saya utarakan, semoga  bila disemester selanjutnya saya masih mendapat softskill lagi, softskill itu dapat memberikan pengaruh baik dan memberikan pengetahuan yang benar-benar harus di ketahui para mahasiswa/mahasiswi khususnya mahasiswa/mahasiswi GUNADARMA

KARANGAN ILMIAH POPULAR

KARANGAN ILMIAH POPULAR

A.     KARANGAN ILMIAH POPULAR

1.      Pengertian, ciri, dan bentuk karangan ilmiah popular karangan ilmiah popular atau semi ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang benar. Karangan jenis semi ilmiah biasa dinamai ilmiah popular.

·         Ciri-ciri karangan ilmiah popular adalah :

a.       Ditulis berdasarkan fakta pribadi,
b.      Fakta yang disimpulkan subyektif,
c.       Gaya bahasa formal dan popular,
d.      Mementingkan diri penulis,
e.       Melebih-lebihkan sesuatu,
f.       Usulan-usulan bersifat argumentatif, dan
g.       Bersifat persuasif



·         Contoh Karangan Ilmiah Popular

            Bentuk karangan semiilmiah atau ilmiah popular yaitu artikel, editorial, opini, tips, dan resensi buku. Berikut adalah resensi buku berupa apresiasi berupa apresiasi terhadap sebuah karya sastra. Resensi buku adalah bentuk kombinasi antara uraian, ringkasan, dan kritik objektif terhadap sebuah buku. Klasifikasi pembuatan resensi buku ilmiah yaitu ringkasan, deskripsi, kritik, apresiasi, dan praduga. Klasifikasi pembuatan resensi buku nonilmiah seperti puisi dan novel yaitu ringkasan, deskripsi, kritik, dan apresiasi.
http://eko-ahp.blogspot.com/2010/10/karangan-ilmiah-ilmiah-populer-dan.html

CIRI -CIRI KARANGANILMIAH DAN NON ILMIAH


A.    Ciri-ciri karangan ilmiah
Karangan ilmiah mempunyai beberapa ciri, antara lain:
·         Pertama, jelas. Artinya semua yang dikemukakan tidak samar-samar, pengungkapan maksudnya tepat dan jernih.
·         Kedua, logis. Artinya keterangan yang dikemukakan masuk akal.
·         Ketiga, lugas. Artinya pembicaraan langsung pada hal yang pokok.
·         Keempat, objektif. Artinya semua keterangan benar-benar aktual, apa adanya.
·         Kelima, seksama. Artinya berusaha untuk menghindari diri dari kesalahan atau kehilafan betapapun kecilnya.
·         Keenam, sistematis. Artinya semua yang dikemukakan disusun menurut urutan yang memperlihatkan kesinambungan.
·         Ketujuh, tuntas. Artinya segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap-lengkapnya.
B.     Ciri-ciri karangan non-ilmiah
Non Ilmiah (Fiksi) adalah Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik Penyajian dibarengi dengan sejarah, Bersifat imajinatif. , Situasi di dramatisir, Bersifat persuasif.

BENTUK - BENTUK KARANGAN



A.     BENTUK-BENTUK KARANGAN
·         Bentuk Karangan ada 3 macam yaitu :
1.      Prosa

2.      Puisi
3.      Drama

·         Prosa dibagi menjadi 2 macam :
1.      Fiksi
2.      Non Fiksi
Puisi adalah karangan yang mengutamakan irama, rima, dan kepadatan makna.
Drama adalah karangan yang berupa dialog sebagai pembentuk alurnya
·         LANGKAH-LANGKAH MENGARANG
1.      Menentukan topic, tema, dan judul karangan.
2.      Menyusun kerangka karangan
3.      Mengumpulkan data
4.      Mengembangkan kerangka karangan
Topik adalah gagasan inti karangan yang dijadikan landasan penyusunan karangan. Topik dinyatakan dalam kata atau kelompok kata. Misalnya :
ü  Teknik beternak ayam
ü  Kebersihan lingkungan

·         SYARAT-SYARAT MENENTUKAN TOPIK :
a.       Menarik
b.      Diketahui atau dikuasai penulis
c.       Tidak kontroversial
d.      Mengandung unsure kebaruan (aktual)
e.       Cukup sempit dan terbatas
Tema adalah pesan utama yang disampaikan yang penulis melalui karangannya. Tema dirumuskan dalam bentuk kalimat yang lengkap, disusun berdasarkan topic yang telah ditentukan. Misalnya : berternak ayam kampung dapat menghasilkan untung besar.




·         Ciri- ciri tema yang baik adalah :
a.       Dirumuskan dalam kalimat yang jelas.
b.      Memiliki kesatuan gagasan.
c.       Terarah
d.      Mengandung unsure keaslian (kebaruan)
Judul adalah nama suatu karangan atau suatu pokok bahsan. Judul seringkali dikemukakan dahulu, namun bisa pula setelah karangan selesai. Fungsi judul karangan adalah Nama, bagi suatu karangan slogan promosi untuk menarik minat  baca, gambaran isi karangan, dan  wujud kreativitas pengarang.
·         Ciri- ciri judul yang baik adalah :
a.       Menarik
b.      Menimbulkan rasa penasaran pembaca
c.       Mudah ditangkap maksudnya dan mudah diingat

·         Menyusun kerangka karangan adalah : rencana kerja yang memuat garis-garis besar suatu karangan
·         Manfaat kerangka karangan adalah :
a.       Memudahkan penyusunan karangan sehingga menjadi lebih teratur.
b.      Memudahkan penempatan bagian karangan yang oenting dan yang kurang penting
c.       Menghindari timbulnya pengulangan bebas
d.      Membantu pengumpulan sumber-sumber yang diperlukan

·         MENGEMBANGKAN KERANGKA KARANGAN.

·         Pola mengembangkan kerangka karangan :
a.       Urutan waktu (kronologi)
b.      Urutan ruang (spasial)
c.       Urutan klimaks atau anti klimaks
d.      Urutan kausalitas
e.       Urutan pemecahan masalah
f.       Urutan umum- khusus
g.       Urutan familiaritas

·         PENJELASAN
a.       Urutan waktu (kronologis) adalah urutan peristiwa atau tahap-tahap kejadian.
b.      Urutan ruang (spasial) adalah urutan keruangan misalnya, dari depan ke belakang atau dari yang terdekat ke yeang terjauh.
c.       Urutan klimaks adalah apabila bagian penting ditempatkan pada bagian akhir.
d.      Anti klimaks adalah bagian penting diletakkan di awal pembahasan

KARANGAN



Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Narasi
Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur.
Narasi dapat berisi fakta atau fiksi. Narasi yang berisi fakta disebut narasi ekspositoris, sedangkan narasi yang berisi fiksi disebut narasi sugestif. Contoh narasi ekspositoris adalah biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman. Sedangkan contoh narasi sugestif adalah novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.
Pola narasi secara sederhana berbentuk susunan dengan urutan awal – tengah – akhir.
  • Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca.
  • Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda.
  • Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.
Langkah menyusun narasi (terutama yang berbentuk fiksi) cenderung dilakukan melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide. Oleh karena itu, cerita dirangkai dengan menggunakan "rumus" 5 W + 1 H, yang dapat disingkat menjadi adik samba.
  1. (What) Apa yang akan diceritakan,
  2. (Where) Di mana seting/lokasi ceritanya,
  3. (When) Kapan peristiwa-peristiwa berlangsung,
  4. (Who) Siapa pelaku ceritanya
  5. (Why) Mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan
  6. (How) Bagaimana cerita itu dipaparkan.

Soekarno mengucapkan pidato tentang dasar-dasar Indonesia merdeka yang dinamakan Pancasila pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945.
Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949.
Contoh narasi berisi fakta: saya malam ini akan tidur dan bangun esok pagi
DESKRIPSI
Tepat pukul 06.00 aku terbangun, diiringi dengan suara-suara ayam yang berkokok seolah menyanyi sambil membangunkan orang-orang yang masih tidur. serta dapat ku lihat burung-burung yang berterbangan meninggalkan sarangnya untuk mencari makan. Dari timur sang surya menyapaku dengan malu-malu untuk menampakkan cahayanya. Aku berjalan ke halaman depan rumah tepat dihadapan ku ada sebuah jalan besar untuk berlalu lintas dari kejauhan tampak sawah-sawah milik petani yang ditanami padi masih berwarna hijau terlihat sangat sejuk, indah, dan damai. Dari kejauhan pula terlihat seorang petani yang sedang membajak sawahnya yang belum ditanami tumbuhan, dan ada juga petani yang sedang mencari rumput untuk makan binatang peliharaannya seperti kambing, sapi, dan kerbau. Didesaku rata-rata penduduknya sebagai petani. Pagi ini terlihat sangat sibuk, di jalan" terlihat ibu-ibu yang sedang berjalan menuju pasar untuk berjualan sayur. Tetanggaku seorang peternak bebek yang juga tidak kalah sibuknya dengan orang". Pagi-pagi sekali dia berjalan menggiring bebeknya kerawah dekat sawah untuk mencari makan, bebek yang pintar berbaris dengan rapi pengembalanya. Sungguh pemandangan yang sangat menarik dilihat ketika kita bangun tidur. Dihalaman rumah kakekku yang menghadap ketimur terdapat pohon-pohon yang rindang, ada pohon mangga yang berbuah sangat lebat, disamping kiri potehon mangga dapat pula pohon jambu air yang belum berbuah karena belum musimnya. Dan disebelah kanan rumah ada pohon rambutan yang buahnya sangat manis rasanya. sungguh pemandangan yang sangat indah yang sangat asri dan damai ini adalah tempat tinggal kakek ku dan tempat kelahiran ku. Desa yang bernama NAMBAHDADI ini adalah tempat yang paling aku kunjungi saat liburan. Selain bisa bertemu kakek dan nenek aku juga bias melihat pemandangan yang indah nan damai.
Eksposisi
Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses. Langkah menyusun eksposisi:
a.       Menentukan topik/tema
b.      Menetapkan tujuan
c.       Mengumpulkan data dari berbagai sumber
d.      Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih

  • Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.
Contoh topik yang tepat untuk eksposisi:
  • Manfaat kegiatan ekstrakurikuler
  • Peranan majalah dinding di sekolah
  • Sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil.
Contoh karangan eksposisi pada umumnya:
Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan.
Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
Contoh paparan proses yang juga merupakan bentuk eksposisi:
Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan. Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.